JAGOSATU.COM— Viral di media sosial, operasi Melisa Pangemanan, korban tertembak panah wayer di bagian wajah, sempat tertunda lantaran terkendala biaya.
Operasi gadis cantik berusia 22 tahun itu akhirnya dilakukan, setelah Polda Sulut dan RS Bhayangkara menanggung semua biaya operasi.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI Hillary Lasut lewat akun Instagramnya.
“Kabar baik buat semua masyatakat Sulut! Tim dokter sudah dalam ruang persiapan operasi saat ini untuk menolong korban panah wayer! Kami sudah menawarkan untuk menyelesaikan biaya operasi tapi sudah digratiskan oleh rumah sakit! Terima kasih RS Bhayangkara Manado,” tulis Hillary.
Hillary juga menulis penjelasan Kepala RS Bhayangkara:
“Izin bg mau konsultasi, kebetulan ini ada pasien di rs bhy, an melisa pangemanan 22 th, terkena panah wayer pd saat nongkrong di daerah sarapung jam 2 malam. Sudah kita tangani di ugd, di infus, kasih obat antibiotik, antitetanus, penghilang nyeri, dan konsul dr spesiis bedah, advise agar ct scan, sudah kita ctscan dan laporkan dr bedah kembali, menurut beliau panah tidak terkena organ vital, di rencanakan operasi terencana tidak darurat. Kasus ini tidak bisa klaim bpjs karen tindak pidana shg menjadi pasien umum. Keluarga masih masih diskusi dulu katanya karena masalah keuangan, biaya operasi sekitar 18 juta, dan sop kita bila umum dan tidak darurat memang bayar dp 50 %. Jadi sebenarnya sudah kami berikan tindakan pertama Dan karena menurut dr spesialis bedah nya bukan darurat shg direncakan operasi terencana, dan keluarga akan berdiskusi dulu dengan keluarga ttg biaya Saya sudah laporkan juga ke polda kasus ini dan akan di bantu oleh pihak polda.” (tan)